- Islam Didirikan Atas 5 Perkara, Apa Saja Itu?
- Sabtu Kemarin MUI Kembali Gelar Bincang Ekonomi Umat
- Pemerintah Janji Tahun Ini Akan Bangun Ekonomi Inklusif
- Sebelum Menuju Mamuju, Pasukan Medis BAZNAS Dites Covid-19
- Pasca Vaksin Covid 19, Sekjen AMPUH : Kebijakan Regulasi Umrah Masih Vakum
- Bantu Pengusaha Kecil, Pemerintah Buka Fasilitas Ekspor UMKM ke Timur Tengah
- Dirikan Dapur Umum, BAZNAS : Ditebar di 2 Provinsi
- Kerajaan Saudi : Pembangunan 800 Pemukiman Baru Israel Dapat Mengancam Perdamaian
- Bantu Evakuasi Korban Sriwijaya Air, BAZNAS Siapkan Perangkat Mobil Ambulans
- BMKG : Waspada Cuaca Buruk 12 Hingga 18 Januari Mendatang
Analis : Di Masa Pandemi Kebijakan Suku Bunga Rendah Masih Dibutuhkan

Jakarta (Bisnis Syariah) - Direktur Bareksa Prioritas Ricky Rachmatulloh menerangkan, kebijakan suku bunga rendah masih dibutuhkan untuk mendongkrak kredit di perbankan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi di tengah ekspektasi tingkat inflasi yang masih rendah dan stabil.
“Dan juga nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat dapat membuat obligasi masih menjadi salah satu pilihan untuk investor. Hal ini tentu dapat memberikan keuntungan bagi investor obligasi ataupun reksadana fixed income yang berbasis obligasi,” jelas Ricky yang juga dikenal sebagai analis keuangan, dalam siaran pers yang diterima redaksi beberapa waktu lalu.
Baca Lainnya :
- Dipilih 27 Negara, Zainulbahar Sah Menjabat Sekjen WZF0
- Pasca Vaksin, Ekonomi Indonesia 2021 Diprediksi Tumbuh 4,5 Persen0
- BAZNAS : Air Bersih di Gunung Kidul SeringJadi Barang Langka0
- Analis Keuangan : Asia Pasifik Bakal Jadi Tujuan Utama Investor Global0
- Hadirkan Menteri Keuangan Saudi, WZF 2020 Dibuka Wapres0
Dia memandang pasar saham Indonesia yang
tercermin dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terdiskon cukup dalam
sepanjang 2020 sehingga terbuka peluang besar bagi IHSG di tahun 2021 untuk
melanjutkan tren pembalikan arah yang sudah dimulai di Q3 2020. (trjo/rls)