Antisipasi Pengumuman Kuota Haji, Indonesia Siapkan Skenario Keberangkatan Hingga 5 Persen

Jakarta (Bisnis Syariah) – Jadi tidaknya jemaah haji Indonesia yang tertunda keberangkatannya pada 2020 kemarin, semata-mata menjadi domain pemerintah Kerajaan Saudi Arabia.

“Jadi tidaknya jemaah haji Indonesia berangkat menjadi domain pemerintah Saudi. Kita bersyukur, hari ini ada informasi, katanya kemarin akan diumumkan, ketika paparan yang tertular Covid-19 di Saudi Arabia menginjak 200, ternyata turun-turun terus, eh Senin kemarin ternyata naik lagi, menjadi 500, kemudian 510, jadi was-was lagi kita. Sehingga, semua ini harus kita mitigasi,” beber Khoirizi H. Dasir, Pelaksana Tugas (Plt), Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, saat menjadi nara sumber dalam kegiatan Bincang Haji yang diselenggarakan Asosiasi AMPUH Indonesia secara virtual, Selasa siang, (30/03/2021).

Dalam kesempatan itu, ia kembali menyampaikan, seandainya jika Indonesia diberikan kesempatan memberangkatkan jemaahnya di tahun ini, diprediksi tidak mencapai 100 persen. “Saya optimis dan meyakini itu, sepertinya pemberangkatan jemaah nanti tidak mencapai 100 persen,” ujarnya lagi.

Baca Lainnya :

• Bahas Persiapan Asssesment BNSP, Asosiasi Ini Gelar Pelatihan Virtual0
• Sampai Titik Darah Penghabisan, Pemerintah Terus Persiapkan Penyelenggaraan Haji Tahun Ini0
• Apakah Haji Tahun Ini Terlaksana ? Inilah Jawaban Pemerintah0
• Dirjen Haji : Berapa Pun Kuota yang Diberikan, Indonesia Siap Memberangkatkan Jemaah 0
• Wasekjen AMPUH : Lisensi dari BNSP Itu Penting Sekali0

Maka oleh karena itu, lanjut dia, mengantisipasi hal itu, Kementerian Agama sudah memitigasi kemungkinan-kemungkinan kuota pemberangkatan hingga 5 persen. “Bahkan pemerintah sudah menyiapkan mitigasi pemberangkatan, jika seandainya saja, kuota keberangkatan jemaah diberikan pemerintah Kerajaan Saudi hanya 5 persen saja,” tuturnya lagi. (rio/net)