- Kongres Beasiswa : Jangan Gunakan Dana Beasiswa Untuk Kehidupan Sehari-hari
- Wonogiri Alami Fenomena Cuaca Ekstrem, Masyarakat Dihimbau Hati-hati
- Silaturahmi ke Bandung, Asosiasi AMPUH Ingin Perkuat Kualitas Penyelenggaraan Umrah
- Bantu Korban Bencana, Perusahaan Ini Beri Pakaian, Sepatu Hingga Asesoris Layak Pakai
- Inilah Ikhtiar Asosiasi AMPUH, Agar Jemaah Umrah Gratis Vaksin Covid-19
- Pengen Punya Anak Hafidz Quran 30 Juz? Cobalah Pondok Pesantren Ini
- Vaksin Covid-19 Buat Jemaah, Asosiasi AMPUH : Sebaiknya Dilakukan Sebulan Sebelum Masuk Karantina
- Meranjak Usia Remaja, BAZNAS Ingin Memperkuat Penerimaan Zakat
- Sungguh Kejam, Travel Nakal Kembali Menipu Jemaah
- Gandeng Citilink, AMPUH Gelar Diskusi Penyelenggaraan Umrah Pasca Vaksin
Inilah Prediksi Penyelenggaraan Umrah Jika Nanti Vaksin Ditemukan

Tangerang, Bisnis Syariah – Ditemukannya vaksin yang mampu secara efektif menangkal serangan virus Covid-19, saat ini sedang dinanti-nanti seluruh penduduk dunia. Oleh sebab itu, pasukan berjubah putih (ilmuwan) yang saat ini bertempur mati-matian di laboratorium, sedang berusaha keras agar mimpi itu bisa terwujud, sehingga kehidupan sehari-sehari rakyat di seluruh negeri bisa normal kembali.
Pertanyaannya, apakah penemuan vaksin
bisa mengubah langsung aktivitas sehari-hari? Termasuk terhadap jemaah umrah
yang saat ini sedang menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar bisa
melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman?. Pertanyaan ini selalu menari-nari
dihadapan setiap jemaah yang ingin melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Apalagi,
setelah mendengar kabar bahwasannya pemerintah memutuskan menunda pemberian
vaksin dari November menjadi akhir Desember, melalui yang disampaikan oleh Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Maritim, Luhut Binsar
Panjaitan, beberapa waktu lalu.
Saat ditanya soal itu, Ketua Umum Aliansi Travel Moeslim Indonesia (ATMI), H. Wawan Suhada menuturkan, jika jadi dilaksanakan vaksinasi itu, maka tidak akan serta merta berubah menjadi normal. “Pasalnya, pemerintah Kerajaan Saudi Arabia akan melihat sejauhmana efektifitas dan keamanan dari vaksin tersebut. Fase Januari sampai Maret merupakan fase kritikal,” tandasnya saat dihubungi Kamis malam, (12/11/2020). (rio)