- Gandeng Komunitas Profesional, BAZNAS Kembali Salurkan Donasi Bencana
- Gandeng Artis Terkenal, MPR Kembali Sosialisasikan 4 Pilar Bangsa
- Hadir di Kegiatan Virtual MUI, Kader FKAPHI : Pilar Pembangunan Ekonomi Itu Ada di Al-Quran
- FKAPHI : Menumbuhkan Empati Berbelanja di Warung Umat Itu Penting
- Utusan Presiden Datangi MPR, Ternyata Ini yang Dibicarakan
- Mengejar Perpres ASN, BAZNAS Ingin Jadi Percontohan Nasional
- Supaya Pengumpulan Zakat Meningkat, BAZNAS Usul Perpres Zakat ASN
- Ngantor di Beltway Office Park, Asosiasi AMPUH Ingin Permudah Pelayanan Anggota
- Bantu Bencana di Cianjur, BAZNAS Sediakan Mobil Ambulance
- Dorong Ekonomi Anggota Pulih, Asosiasi AMPUH Luncurkan Program Baru
Kerajaan Saudi : Pembangunan 800 Pemukiman Baru Israel Dapat Mengancam Perdamaian

Palestina (Bisnis Syariah) – Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia kembali melayangkan protes keras atas keputusan Israel menyetujui pembangunan 800 unit pemukiman baru di Tepi Barat, Palestina. Selain itu, Kerajaan Saudi juga mengutuk kebijakan pembangunan tersebut dan menganggap itu dalah bentuk pelanggaran baru terhadap keputusan legitimasi internasional, serta dapat mengancam solusi perdamaian kedua negara.
Demikian dalam rilis yang disampaikan Saudi
Press Agency (SPA), Selasa, (12/01/2021), kemarin. Walhasil, setelah
menyampaikan bentuk protes itu dalam twitter, sontak langsung banyak mengundang
perhatian netizen berbagai negara. Seperti yang disampaikan oleh Qaari Muhammad
Sidiq, asal Pakistan, “Kami mengerti semua keputusan yang diambil oleh
pemerintah Saudi, akan selalu mendukung saudara-saudara Muslim di Palestina.
Perdamaian dengan Israel tidak akan terjadi, hingga Israel meninggalkan
Palestina.”
Sementara, dalam kesempatan terpisah, akun @amlalhazmi0 mengkritisi dengan mengomentari: “Normalisasi UEA dengan Israel atas dasar salah satu syaratnya adalah menghentikan perluasan pemukiman!! Sekarang kemana UEA dan para pendukungnya?”. Netizen lain bermama Abo Soltan juga menanggapinya dengan menyampaikan bahwa kesepakatan (perluasan pemukiman) ini hanya bisa terjadi atas persetujuan otoritas Palestina. Oleh karena itu, rakyat Palestina yang ditertawakan harus menyadari bahwa oknum pemerintahnya dan Israel satu ide. (rls/net)
Baca Lainnya :
- Bantu Evakuasi Korban Sriwijaya Air, BAZNAS Siapkan Perangkat Mobil Ambulans0
- BMKG : Waspada Cuaca Buruk 12 Hingga 18 Januari Mendatang0
- Dirikan Posko Kesehatan di Bandara, Alumni Petugas Haji Bantu Korban Sriwijaya Air0
- Ada Pesawat Jatuh di Kepulauan Seribu, BAZNAS Langsung Terjunkan Tim Penyelamat 0
- MUI : Sistem Riba Itu Menghasilkan Keserakahan, Ketidakpedulian dan Kesengsaraan0
.jpg)